FGD Dengan Dirjen Pengelolaan Sampah, Pj. Wali Kota Probolinggo Paparkan Berbagai Inovasi Lingkungan
Dalam upaya penanganan sampah, Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Lingkungan Hidup telah menginisiasi banyak inovasi diantaranya Aksi Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim dengan Gerakan Perbanyak Biopori (Si Emak Ngebor), Jemput Sampah Bank Sampah dan Jemput Sampah Organik (Je' Panas dan Je' Panik), inovasi Probolinggo Pembatasan Penggunaan Sampah Plastik (Probalistik), Pemanfaatan Limbah Tahu sebagai Alternatif Bahan Bakar Murah dan Ramah Lingkungan (Pelita Si Abah) dan Inovasi Buat atasi
Dalam upaya penanganan sampah, Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Lingkungan Hidup telah menginisiasi banyak inovasi diantaranya Aksi Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim dengan Gerakan Perbanyak Biopori (Si Emak Ngebor), Jemput Sampah Bank Sampah dan Jemput Sampah Organik (Je' Panas dan Je' Panik), inovasi Probolinggo Pembatasan Penggunaan Sampah Plastik (Probalistik), Pemanfaatan Limbah Tahu sebagai Alternatif Bahan Bakar Murah dan Ramah Lingkungan (Pelita Si Abah) dan Inovasi Buat atasi perubahan iklim serap emisi gas rumah kacar dengan penanaman pohon (Bapak Sregep).
Hal ini dipaparkan oleh Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis dalam kegiatan FGD dengan Direktur Jenderal Pengelolahan Sampah, Limbah dan B3 pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui zoom meeting di ruang Command Center, Senin (29/07).
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Rosa Vivien Ratnawati menyampaikan bahwa "Kunci dari kesuksesan pengolahan sampah adalah memilah sampah mulai dari rumah tangga". Dalam hal pengolahan sampah, merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya menjadi tugas DLH. Oleh karena itu seluruh lapisan masyarakat harus saling mendukung dan bekerjasama, imbuhnya. Di sisi lain, narasumber kedua dari KLHK Ardina Novita Tas'an membahas terkait Gas Rumah Kaca (GRK}. Ardina menambahkan bahwa terdapat tiga masalah utama dalam pengurangan emisi, yaitu perubahan iklim, polusi dan dan kerusakan lingkungan serta hilangnya keanekaragaman hayati. Tahun 2050 ditargetkan program zero waste and emission dapat terwujud.
Turut hadir dalam FGD ini adalah Sekretaris Daerah, Assiten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Staf Ahli bidang pembangunan, ekonomi dan Keuangan serta seluruh Kepala Perangkat Daerah serta Camat se Kota Probolinggo.
