Bertekad Tingkatkan Nilai IKA, DLH Sosialisasikan Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Banger

Target pencapaian Nilai Indeks Kualitas Air (IKA) Kota Probolinggo tahun 2025 sebesar 53. 50 sementara tahun 2024 kemarin hanya tercapai 41.43. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) gencar melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan nilai IKA.

Target pencapaian Nilai Indeks Kualitas Air (IKA) Kota Probolinggo tahun 2025 sebesar  53. 50 sementara tahun 2024 kemarin hanya tercapai 41.43. 

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) gencar melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan nilai IKA.

Salah satunya dengan melakukan Sosialisasi Hasil Pemantauan Kualitas Air Sungai Banger yang digelar hari Selasa pagi (9/9) di Aula Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan.

Kegiatan ini menghadirkan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Probolinggo, Camat Mayangan, Lurah Mangunharjo, Formalis serta perwakilan masyarakat.

Mendukung upaya peningkatan nilai IKA, anggota komisi III Kota Probolinggo bapak Imam Hanafi hadir sebagai narasumber memberikan edukasi terkait pengelolaan lingkungan dan kesehatan bagi masyarakat.

Di sisi lain, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (P2KLH) Arichandra Nurkholisari, ST selaku narasumber kedua menyampaikan hasil pemantauan kualitas air sungai Banger.

Berdasarkan hasil uji pemantauan kualitas air sungai Banger yang telah dillakukan UPTD Laboratorium Lingkungan beberapa waktu lalu, diketahui bahwa beberapa parameter ditemukan telah melebihi baku mutu. 

Ditemukan bahwa nilai deterjen total tinggi akibat pembuangan limbah deterjen rumah tangga dan industri secara langsung ke sungai tanpa pengolahan yang memadai. 

Nilai ammonia juga tinggi akibat aktivitas manusia seperti limbah domestik, peternakan, dan pertanian, serta proses alami seperti dekomposisi bahan organik dan pertumbuhan alga.

Serta terjadi peningkatan konsentrasi tembaga (Cu), timbal (Pb) pada air sungai utamanya disebabkan oleh pembuangan limbah industri, pertambangan, pertanian, serta aktivitas domestik dan transportasi. 

Berdasarkan hasil pemantauan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sungai Banger telah tercemar. Dengan demikian, sebagai upaya peningkatan kualitas air DLH berencana untuk melakukan pemasangan Trash Boom di beberapa titik.

#DLH
SHARE :
AGENDA
LINK TERKAIT