Berkolaborasi Dengan Warga, Wali Kota dr. Aminuddin Bersihkan Tumpukan Sampah Liar

Minimnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, kembali menimbulkan masalah. Tumpukan sampah liar di Sumber Mata Air Sentong mulai mengganggu kenyamanan serta mencemari lingkungan sekitar.

Minimnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, kembali menimbulkan masalah. Tumpukan sampah liar di Sumber Mata Air Sentong mulai mengganggu kenyamanan serta mencemari lingkungan sekitar.
Beberapa waktu lalu, Dinas Lingkungan Hidup telah melakukan rapat koordinasi terkait penanganan pengaduan tumpukan sampah liar di Sumber Mata Air Sentong. Saat itu semua pihak yang terlibat mulai dari DLH, PUPR Perkim, kecamatan, kelurahan, RT, RW, pemilik lahan dan warga setempat telah menandatangani kesepakatan bersama untuk berkolaborasi dalam menangani permasalahan tersebut.
Sesuai kesepakatan sebelumnya, pagi ini Rabu (16/04) bersama Wali Kota dr. Aminuddin berkolaborasi dengan berbagai pihak, dilakukan kerja bhakti untuk membersihkan dan mengangkut sampah di Sumber Mata Air Sentong.
“Kita menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait adanya sampah-sampah liar yang dibuang sepanjang jalan”, ungkap Kepala DLH Retno Wandansari. “Sampah liar ini kami perkirakan sekitar 20 ton”, imbuh Retno.
Retno berharap masyarakat ikut membantu pemerintah menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin berencana mengembangkan Sumber Mata Air Sentong sebagai destinasi wisata sehingga dapat mendorong peningkatan perekonomian warga setempat. “Sayang sekali ternyata tempat ini menjadi tempat pembuangan sampah liar oleh masyarakat”, ungkap dr. Aminuddin.
“Saya harap setelah dibersihkan masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan, sudah ada TPS yang telah disediakan oleh pemerintah”, tambah Wali Kota Probolinggo ini.
Sebanyak 3 unit truck pengangkut sampah DLH serta 1 unit alat berat dari PUPR dan Perkim di kerahkan untuk mengangkut sampah liar. Selanjutnya dilakukan penutupan lahan dengan menggunakan sedimen dan rencananya akan dilakukan pemulihan lahan menggunakan metode fitoremediasi yaitu menanam tanaman tertentu untuk mengurangi polutan lingkungan.

AGENDA
LINK TERKAIT